Sabtu, 04 Februari 2012

3 Cara Membangun ASET

3 Cara Membangun ASET

Apakah ASET itu?
ASET adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Jika Anda memiliki sebuah kendaraan, lalu kendaraan tersebut Anda sewakan ke orang lain. maka kendaraan tersebut akan memberikan penghasilan untuk Anda. Itulah contoh ASET dalam bentuk yang sederhana.

ASET dapat di bedakan menjadi dua yaitu ASET dalam bentuk materi dan Bisnis. ASET dalam bentuk materi seperti rumah atau kendaraan yang di sewakan. Namun dalam hal ini kita akan membahas ASET dalam bentuk Bisnis. Menurut Robert T. Kiyosaki, bukan uang yang membuat kita kaya akan tetapi ASET lah yang membuat kita kaya. Mengapa demikian karena kekayaan akan habis sementara ASET akan menambahkan kekayaan.

Jika anda belum memiliki sebuah ASET, mulailah dari sekarang untuk membangunnya. Karena dalam membangun sebuah ASET di butuhkan waktu yang cukup lama. Membangun sebuah ASET memang tidak semudah seperti kita membalikkan telapak tangan, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan.

Banyak orang beranggapan bahwa dalam membangun sebuah usaha di butuhkan modal yang sangat besar. Hal ini tidaklah salah, tapi ada cara lain dalam membangun usaha dengan modal yang relatif kecil. Paradigma kuno seperti ini harusnya sudah tidak ada lagi di pikiran kita, karena sudah banyak bukti usaha yang awalnya dilakukan dengan modal amat relatif kecil dan berhasil.

Di buku The Cashfolw Quadrant, di katakan bahwa ada 3 cara kita membangun ASET dalam bentuk bisnis yakni :

1. PERUSAHAAN BERSISTEM
2. WARALABA/FRANCHISE
3. WARALABA PRIBADI/PERSONAL FRANCHISE.
Berikut akan saya jelaskan secara ringkas perbedaan dari ketiga cara membangun aset ini.

1. Perusahaan Bersistem/konvensional
Untuk membangun sebuah perusahaan bersistem/konvensional, Anda biasanya harus memiliki modal yang sangat besar. Karena Anda akan mempekerjakan karyawan, dan membangun sebuah sistem di dalamnya. Selain modal yang besar, Anda juga akan di hadapkan dengan keahlian spesifik yang nantinya untuk dipergunakan dalam membangun sistem bisnis Anda. Anda juga butuh tempat untuk membuka usaha, tempat yang strategis sangat menentukan kelangsungan bisnis Anda. Selain itu Anda juga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengembangkan bisnis Anda. Rata-rata sebuah perusahaan akan menjadi berkembang setelah melewati masa kurun waktu 10 tahun. Tidak heran jika Anda melihat profil perusahaan-perusahaan besar di indonesia bahkan dunia rata-rata berumur lebih dari sepuluh tahun.

Mengapa perusahan konvensional/bersistem dapat memberikan penghasilan pasif (Passive Income) bagi pemiliknya. Hal ini dikarenakan sistem yang mereka bangun telah berjalan dengan baik. Sistem yang di kerjakan oleh karyawannya memungkinkan pengusaha untuk diam di rumah menonton TV, atau jalan-jalan keluar negeri. Sebagai contoh, pemilik sebuah perusahaan tidak perlu membuka pabriknya di pagi hari atau sekedar membersihkannya, karena sudah ada orang yang bertugas dibagian itu. Atau pemilik pabrik tidak perlu repot-repot mengurusi keuangan di perusahaannya karena sudah ada staff yang mengurusnya.

Beberapa contoh perusahaan bersistem di indonesia adalah : Carrefour, Indofood, bank BCA.

2. Waralaba/Franchise
Mungkin ada di antara kita yang sering melihat sebuah toko swalayan alfamart dan indomaret. Dua perusahaan ini adalah rajanya bisnis franchise toko swalayan di indonesia.Hampir di pelosok wilayah dapat kita jumpai toko ini. Alfamart dan Indomaret merupakan sebuah perusahaan yang menawarkan sistem franchise. Bagi Anda yang memiliki modal yang cukup besar, Anda bisa membeli franchisenya. selanjutnya Anda tinggal menyiapkan tempat untuk toko swalayan ini. dari setiap barang yang terjual Anda akan mendapat persentasenya. Anda tidak perlu lagi memikirkan cara proses penjualannya, karena sudah ada sistem yang berjalan dan telah teruji keberhasilannya.

Selain Alfamart dan Indomaret, ada satu lagi Franchise yang amat terkenal di dunia yakni KFC (kentucky Fried Chicken) dan MC Donalds. Kedua perusahaan Ini merupakan rajanya franchise di bidang Fastfood. Jika anda memiliki Franchise ini, Anda tidak perlu bingung bagaimana cara menggoreng Ayamnya, atau memikirkan bumbu apa yang harus di gunakan, karena semua sudah ada sistem yang mengaturnya. Anda hanya tinggal duduk manis di rumah dan memperoleh penghasilan tiap bulan.

Namun sayangnya, untuk membeli sebuah perusahaan Franchise tidaklah mudah, tidak semua orang bisa membelinya. karena harus mengeluarkan biaya yang besar.

3. Waralaba Pribadi/Personal Franchise
Jika dari segi finansial anda tidak memiliki modal yang cukup. atau Anda juga tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis, waralaba Pribadi mungkin akan menjadi solusi bagi Anda. Mengapa Waralaba Pribadi?, lewat usaha ini modal yang akan di keluarkan relatif kecil. Modal yang dikeluarkan hanya untuk membeli ijin usahanya saja. Anda tidak perlu menyiapkan tempat atau armadanya, selain itu Anda juga bisa melakukan bisnis ini diparuh waktu tanpa harus meninggalkan pekerjaan, Anda bisa menjalankannya setelah jam pulang kantor.

Di waralaba Pribadi anda akan di ajarkan bagaimana caranya membangun sebuah aset. Akan ada rekan/tim kerja yang siap mendukung dan membantu Anda. Selain ada tim yang siap membantu, akan adapula sebuah sistem pengajaran berkesinambungan yang di siapkan untuk melatih Anda. Untuk penjelasan lebih detail tentang Waralaba Pribadi anda bisa mengklik topik "Personal Franchise” di blog ini

Berikut gambaran umum tentang perbandingan 3 sistem bisnis diatas.
Jika Anda perhatikan dengan seksama, bahwa jelas sekali perbedaan dari ketiga cara membangun aset dalam bentuk bisnis. Anda bisa memilihnya sesuai dengan keuangan yang Anda miliki. Berikut saya jelaskan secara singkat dari tabel di atas.


1. Perusahaan Bersistem
Bila anda membangun sebuah perusahaan bersistem, maka modal yang anda keluarkan sangatlah besar. Jika modal yang di keluarkan besar maka resiko yang akan di tanggungpun juga besar. Selain itu, untuk membangun sebuah perusahaan bersistem Anda harus memiliki tempat tertentu dan waktu tertentu dalam menjalankannya. Dan yang terakhir Anda harus memiliki keahlian dalam mengembangkan usaha, karena Anda diharuskan untuk membangun sebuah sistem sendiri.

2. Franchise/Waralaba
Dalam membangun sebuah Aset di bisnis waralaba, Anda harus memiliki modal yang cukup besar, karena anda harus membeli sistemnya. Jika modal yang kita tanamkan besar maka resiko yang akan kita tanggungpun akan semakin besar. Selain itu, kita juga butuh tempat tertentu dan waktu tertentu dalam menjalankan bisnis waralaba ini. Namun yang menarik dari bisnis waralaba ini adalah sudah ada sistemnya. Kita tidak perlu memiliki keahlian khusus dalam menjalankan bisnis ini. Sistem yang di buat oleh perusahaan waralaba telah terbukti keberhasilannya.

3. Personal Franchise/Waralaba Pribadi
Di Personal Franchise Anda tidak perlu mengeluarkan modal besar ,ataupun memiliki keahlian khusus. Modal di bisnis ini sangatlah Kecil, dengan begitu maka resiko yang di tanggungpun relatif kecil. Selain itu Anda juga bisa menjalankan usaha ini kapanpun dan dimanapun. Fleksibilitas waktulah yang membuat banyak profesional ikut menjalankan bisnis ini. Anda tidak perlu fulltime untuk menjalankannya karena bisa dijalankan di paruh waktu anda, semisal sehabis pulang kantor, pulang kuliah dsb. Di Personal Franchise sudah Ada sistemnya, Anda tidak perlu bersusah payah membangun sistem bisnis Anda sendiri.

Untuk Pendaftaran & Informasi Selengkapnya, Silahkan hubungi saya sekarang juga...!!!

Hadi Waluyo
Tiens ID.92 464 800
Email: haditiens@gmail.com
Web: http://www.haditiens.blogspot.com/
HP: +62 856 36 26 166
Suksesss....!!!!!! Suksesss...!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar